http://cpa.ly/84FR
kode telkomsel *550*353# paket flash 3GB rp 35.000 / *550*890# paket 30rbu 4,5Gb/30hari
Bener gak ya nih artikel? rasanya kaya ada yang belain daku nih/
Akhir-akhir ini, kampanye anti-rokok gencar dilakukan, baik oleh
perseorangan maupun oleh lembaga-lembaga NGO, lembaga-lembaga penelitian
bahkan oleh lembaga-lembaga keagamaan. Sayangnya, cepat diketahui, dari
mana uang mereka. Tulisan ini dibuat dengan cara sederhana, lugas, dan
berisi poin-poin penting saja. Bukan untuk membela perokok, tetapi untuk
membangunkan orang dari sihir palsu para agen neoliberal.
Anda
butuh tahu soal informasi dasar perihal industri rokok di Indonesia.
Berikut data-data pokok yang cukup penting Anda ketahui:
Total dari hulu sampai hilir, industri rokok melibatkan kurang-lebih: 30.500.000 orang.
Dari cukai dan pajak saja, pada tahun 2008, industri rokok menyumbang keuangan negara sebesar: 57 triliun.
Dari hulu ke hilir, industri rokok memberi nilai tambah tinggi serta
dinikmati oleh masyarakat dan negara, bandingkan dengan industri lain
seperti: barang tambang, CPO, karet, kakao dll. Bahan-bahan itu diekspor
sebagai bahan mentah, dan nilai tambahnya dinikmati oleh negara-negara
pengimpor. Bahan-bahan untuk membuat rokok kretek (rokok khas
Indonesia), 96% terbuat dari bahan lokal alias produksi Indonesia.
Pada saat krisis ekonomi 1998, industri rokok satu di antara sedikit industri yang mampu bertahan dari guncangan ekonomi.
Tembakau sebagai sumber utama rokok kretek , 98%, adalah tembakau asli
(indigenous tobacco) diusahakan oleh petani kecil. Yang unik, adalah
sebagai tembakau rajangan (pre-cut), bentuk hasil akhir masuk ke pabrik.
Sedangkan tembakau untuk rokok putih dalam bentuk krosok (daun tembakau
utuh) kering.
Tembakau rajang tersebut, jenis Temanggung,
Mranggen, Muntilan, Weleri, Madura, Wringin, Garut dan lain-lain tidak
bisa diexport. Tembakau rajang tersebut sebagai bahan utama dan hanya
bisa digunakan untuk pembuatan rokok kretek.
Bahan utama kedua
adalah cengkeh, yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Ditanam dan
dipanen sepanjang tahun, sesuai dari asal daerahnya mulai dari
Sabang-Merauke. Seratus persen produksi cengkeh adalah dari Indonesia,
dan sebagian besar untuk kretek.
Inilah wujud Rokok Kretek yang
khas, unik dan khusus. Produk budaya sejak nenek moyang, menjadi
kebanggaan bangsa, kekayaan budaya (heritage) dan satu-satunya di dunia.
Industri kretek sebagai cluster industri rokok yang berbasis agrobisnis
mempunyai kontribusi besar dalam APBN, peran ekonomi, penyerapan tenaga
kerja, sosial budaya, pendidikan, olahraga, lingkungan dll.
Benarkah Merokok Mengancam Kesehatan? Mari kita lihat fakta-fakta berikut dengan jernih.
Pertama, Anda harus mengenal tentang tubuh manusia. Paul A.Lachance
mengatakan bahwa tubuh manusia disusun oleh 63 triliun sel, +/- 5 milyar
sel, 5 ribu-50 ribu sel mengalami mutasi setiap hari. Mutasi disebabkan
makanan/minuman, stress (distress) ,obat-obatan, lingkungan,
radio-active (radon), polutan (inklusif asap rokok).
Catatan: Carl
Zimmer (1) mengutip pernyataan Judith Campisi – “Ageing: Balancing
Regeneration and Cancer” – dalam Nature, 443,p.404 (2006) , bahwa setiap
saat sel membelah, akan terjadi risiko pengembangan sel kanker.
Kedua, Anda harus tahu bahwa kemampuan hidup normal, organisme ~
aktivitas pemeliharaan sejumlah keseimbangan internal yang secara
kolektif disebut homeostasis, termasuk daya tahan tubuh, imunitas.
Homeostasis diatur dalam batas sempit melalui keseimbangan cairan tubuh,
fungsi sel, aktivitas jantung, fungsi ginjal/liver/paru dan lain-lain.
Kemampuan menurun, logis, sebagai fungsi meningkatnya usia.
Maka kunci utama untuk sehat:
Pertama, adalah keseimbangan. Bagaimana sel, protein, kelenjar dan
organ yang berada di dalam tubuh kita, yang secara terprogram, bekerja
untuk mempertahankan kesehatan dan kebahagiaan kita sesuai kapasitas dan
kemampuan menjaga keseimbangan tubuh. Dan ini ditentukan oleh kemampuan
tubuh menjaga fungsi sistem imunitas tubuh.
Kedua, sistem
imunitas tubuh, humoral dan selular, menjadi kunci utama status sehat
seseorang. Menjaga dan mempertahankan mekanisme keseimbangan tubuh,
homeostasis, akan menentukan sehat fisikal, mental dan sosial seseorang.
Setiap pengaruh makanan, minuman, obat-obatan dan lingkungan yang
mempengaruhi manusia secara fisikal, fa’aliah, psikologikal sehingga
menimbulkan depresi, kecemasan, ketidakbahagiaan dan gangguan emosional
akan berpengaruh kepada sistem kekebalan tubuh dan mudah jatuh sakit.
Disini ternyata ‘pikiran’ adalah mitra sistem imun kesehatan. Pikiran
tenang, jauh dari distress (bukan eu-stress), berfikir positif, bahagia
merupakan kunci utama menjaga keseimbangan tubuh, dan berarti menjaga
kondisi sehat. Karenanya, yang perlu dicapai bukan hanya GNP tinggi
tetapi juga GNH, Gross National Happiness, inilah kunci sehat dan umur
panjang.
Anda juga perlu tahu ini:
Pernah ada sebuah proyek
bernama Proyek MONICA: Guna menjelaskan berbagai kecenderungan kematian
penyakit kardiovaskuler (CVD) sejak 1970, pada tahun 1980 WHO membuat
proyek MONICA, (Monitoring of trends and determinants in Cardivascular
disease) di seluruh dunia dan guna menghubungkan faktor perubahan risiko
dalam populasi periode sepuluh tahun (1980~1990). Ada 32 sentra
kolaborasi MONICA dibentuk di 21 Negara. Responden sebanyak 10 juta
orang – pria & wanita usia 25~64 – yang telah termonitor diseluruh
dunia. Hasilnya: tidak ada hubungan antara trend faktor risiko utama CVD
seperti koletesterol serum darah, tekanan darah dan konsumsi rokok.
Juga tidak ada hubungan antara trend pengaruh (serangan fatal dan
non-fatal) stroke dan penyakit jantung koroner. Ternyata penyakit CVD
tersebut disebabkan karena defisiensi asam folat (folic acid); demikian
juga dengan ibu hamil memerlukan asam folat lebih tinggi daripada
sebelum hamil, bisa fatal dalam pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.
Menurut Adler & Morris, ada empat faktor berpengaruh termasuk
Neurochemistry, Reflexes, Psikologikal dan Sosial terjadi sebagai kodrat
manusiawi. Habituasi atau adiksi karena memang di otak terdapat nikotin
reseptor. Demikian juga reflexes sebagai tipe stimulus Pavlovian sangat
manusiawi. Kepercayaan dan kebiasaan manusia menunjukkan sikap
seseorang terhadap keputusannya secara psikologikal. Faktor sosial dalam
pergaulan, lingkungan, dukungan orang lain.
Kemampuan Tubuh?
Dengan pemahaman ajaran Paracelsus “tidak ada racun didunia, yang ada
adalah dosis yang tidak benar” mendorong kita untuk mencari takaran
merokok yang ‘pas’. Memang tidak ada yang ‘pas’, sangat induvidual
karena rentangan NAB orang perorangan sangat beda dan berpengaruh. Sehat
dan bugar bisa dirasakan tetapi tidak sama dari seorang ke orang lain.
Yang kita perlukan adalah kemampuan diri kita untuk mengendalikan
konsumsi apapun, agar tidak berlebihan dan diluar kemampuan tubuh kita,
termasuk konsumsi rokok. Dimensinya adalah frekuensi dan jumlah
konsumsi. Perhatikan half-life time nikotin yang hanya 30 menit.
Bagaimana memperpanjangnya agar tubuh tidak sangat haus konsumsi lagi.
Hal ini bisa dicapai dengan merubah pola makanan dari MPA, makanan
penghasil asam menjadi MPB, makanan penghasil basa. Hal ini akan merubah
frekuensi dan secara tidak langsung akan merubah jumlah konsumsi per
hari.
Rokok penyebab kanker?
Tentang kanker. Menurut Judith Campisi: Setiap sel normal membelah, berisiko menjadi dan berkembangnya sel kanker.
Di alam terdapat karsinogen sekunder, vide tabel berbagai karsinogen
dalam makanan. Konversi karsinogen sekunder menjadi karsinogen primer
perlu kofaktor, kokarsinogen, karsinogen promotor, DNA/RNA, dll.
Konversi karsinogen sekunder menjadi karsinogen primer dan sel kanker
diperlukan laps time 20~30 tahun.
Tentang Nikotin: Half-life time
(waktu paruh) dalam tubuh hanya 30 menit. Nikotin dalam Media Model:
bukan tergolong physical dependence tetapi psychological dependence,
tidak ada bukti euphoria, tidak ada ‘drug abuse’, tidak ada “fly”,
“climb a mounting” seperti ketika orang mengkonsumsi opium. Perokok
masih “under control” secara individual. Secara masyarakat, tak ada
subculture of violence/crime/hubungan dengan prostitusi seperti dampak
oleh hard drugs.
Sebab kematian. 10 sebab kematian (WHO):
Koroner, Stroke dan Serebrovaskuler, Trachea/Paru/Bronchus, Infeksi
pernafasan, Kanker kolon, Alzheimer & Dementias, Diabetus Melitus,
Kanker payudara, Kanker usus/perut dan PPOK Dari sepuluh sebab kematian
tersebut ternyata 53,3% di negara berpenghasilan tinggi, 44,4%
berpenghasilan menengah dan 29,9% dinegara berpenghasilan rendah.
Konsumsi rokok tertinggi adalah Yunani, 4313 btg/orang/tahun(bot),
Hongaria 3265 bot, Kuwait 3062, Jepang 3023 bot, Spanyol 2779 bot.
Jepang, angka kematian kanker paru terendah dibandingkan Amerika
Serikat. Disebabkan konsumsi enersi lemak di Jepang hanya 8% dari
kebutuhan enersinya. Sedangkan Amerika Serikat konsumsi lemaknya 40%
dari kebutuhan enersinya.
Mati karena rokok?
Sejak dekade
80 telah terberitakan setiap 11 detik satu orang meninggal karena rokok,
sekarang diberitakan setiap 3 detik satu orang meninggal karena rokok.
Apakah pernah dinyatakan dalam certificate of death bahwa kematian
mereka
memang karena rokok? Bagaimana membuktikan kematian tersebut.
Data statistik: Yang disajikan atas dasar data epidemiologi .
Fakta : Hubungan penyakit dan angka kematian tidak sebagai cermin data
riset hidup sebenarnya. Tidak ada hubungan kuantitatif dan kualitatif
yang nyata. Orang Jepang perokok berat, 3023 batang/orang/tahun, tetapi
angka kematian kanker paru terendah didunia. Menurut Harvard Medical
School, orang Jepang dalam diet harian konsumsi sumber enersi dari lemak
hanya 8% dibandingkan konsumsi orang Amerika 40% berasal lemak (simak
S.A.D./USA).
Mitos tentang perokok pasif
Issue ETS:
Environmental Tobacco Smoke, passive smoking, ditempatkan sebagai
perkosaan pernafasan orang. Non perokok lebih menderita daripada
perokok?
Bantahan: Memang ada orang yang tidak tahan terhadap bau
asap rokok. Untuk tersebut diatas harus dihargai. Bukan perokok (dekat
perokok) terpapar asap rokok tetangganya sangat minim karena larinya
asap rokok keatas (temperatur asap lebih tinggi). Dari hasil penelitian
terhadap ratusan ‘caffee’yang dilengkapi “extractor” diatas kepala,
setelah cafe tutup (sekitar durasi 4 jam) ternyata pengunjung
non-perokok dapat paparan ekivalen merokok satu batang kalau dia tinggal
di caffee selama 105 jam.
Kalau 70 juta batang rokok dibakar di
Jakarta per hari, akan memberikan total particulate mater (TPM) sebanyak
5 ton. Kalau 200 ribu kiloliter BBM dibakar sehari akan menebarkan 100
ton TPM, ditambah dari industri, pesawat terbang dan debu akan ada total
205 ton TPM per hari di Jakarta. Kontribusi TPM rokok hanya 2,4%.
Benarkah rokok mengandung bahan adiktif?
Bahan adiktif: Dinyatakan bahwa nikotin sebagai bahan yang bertanggung jawab atas kecanduan seseorang yang merokok.
Bantahan: Nikotin, dari tanaman Nicotiana Tabacum, adalah amine
tertiair terdiri dari pyridine dan pyrolidine (C10H14N2). Nikotin sering
disamakan dengan sifat adiksi heroin, opium, cocain yang selalu
menuntut tambah dan tambah dosis. Dan tuduhan ini sangat berlebihan
(over-used), bahkan British Medical Association menyarankan anggota
dokternya agar tidak menggunakan kata adiksi sebab “kata tersebut
membawa impresi bahwa tidak mungkin seorang perokok bisa berhenti, ini
memungkinkan”. Memang untuk nikotin, dalam situasi asam akan mudah
membentuk garam karenanya cepat diekskresikan lewat urine. Waktu-paruh
hanya 30 menit. Dengan diet MPB akan mudah tuduhan adiksi tersebut
diatasi. Nampaknya, kata adiksi, sesungguhnya salah aplikasi dalam
konteks nikotin dan tembakau. Lihat posisi nikotin terhadap bahan-bahan
tergolong NAFZA, baik ditinjau dari tingkat ketergantungannya dan
tingkat asseptabilitasnya.
Benarkah petani tembakau melakukan pengerusakan lingkungan?
Penggundulan Hutan: Industri dituduh melakukan usaha penggundulan dan tidak melakukan perlindungan lingkungan.
Bantahan: Luas areal tembakau di Indonesia hanya sekitar 200 ribu Ha
dan luas areal ini merupakan 0,64 % dari seluruh cropland yang ada di
Indonesia.
Merokok mengganggu kesehatan ibu hamil dan anak-anak?
Tentu saja iya! Maka itu industri rokok tidak memasarkan rokok untuk
anak dan ibu-ibu hamil. Ibu-ibu lebih rasional dalam menentukan
keputusan merokok. Sejak dulu kala, memang rokok tidak dibuat untuk
anak-anak. Tidak ada niatan dan kesengajaan bahwa rokok untuk anak-anak.
Pergaulan dalam lingkungan anak-anak yang sangat berpengaruh. Perlu
perhatian serius orang tua dan sekolah tehadap lingkungan dan
berkembang-tumbuhnya anak-anak kita kedepan. Saat ini nampaknya guru dan
sekolah lebih berperan daripada orang dan rumah tangga.
Tetapi
kalau ibu hamil dan anak-anak lebih ingin sehat, beranikah Anda bilang:
larang semua mobil yang jelas-jelas membuang polutan sangat besar di
udara. Beranikah Anda protes bahwa mi instan harus ada kalimat
larangannya untuk mengonkonsumsi dalam rentang hari tertentu karena
mengandung MSG dan lapisan lilin. Kenapa Anda tidak protes dengan tempe
dan tahu yang dibuat dari kedelai transgenik. Kenapa pula Anda tidak
pernah berteriak tentang awas ikan laut yang di beberapa laut Indonesia
mengandung kadar merkuri yang sangat besar karena lautnya sudah
tercemar?
Kenapa kampanye anti-rokok semakin hari semakin gencar?
Pertama, terdapat perang besar antara industri farmasi dan industri
rokok. Hanya bedanya, industri farmasi berdalih sebagai ‘dewa kesehatan’
dan menyerang industri rokok sebagai ‘setan kesehatan’. Padahal, dalam
banyak hal, industri farmasi tak kalah jahat. Lihat praktek-praktek
pemberian obat-obatan di rumahsakit dan di apotik-apotik.
Kedua,
karena di negara Eropa dan Amerika, pasar rokok sudah sampai pada titik
maksimal. Sehingga mereka harus masuk ke pasar Indonesia dan bahkan
berusaha mengakuisi perusahaan-perusahaan rokok di Indonesia. Tetapi
karena elemen penting rokok adalah tembakau yang diproduksi di
Indonesia, mereka menyerang rokok kretek sebagai rokok khas Indonesia,
sebab jika berhasil, maka tembakau yang dipakai kelak akan didatangkan
(impor) dari negara lain.
Jadi, masihkan Anda dengan dungu
menganggap bahaya merokok itu hanya sekadar soal kesehatan? Buka mata
Anda, ini soal perang ekonomi dan pemalsuan penelitian. Lebih kritis,
lebih cerdas dan bangunlah dari sihir mitos berbalut teori, yang di
belakang itu semua adalah persoalan perang ekonomi!
Semoga bermanfa'at.
No comments
Note: only a member of this blog may post a comment.